MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA TUNGGULSARI

  • Sep 25, 2021
  • tunggulsari88

Rabu,22 September 2021 pukul 09.00 WIB Desa Tunggulsari Kecamatan Tayu Kabupaten Pati bersama dengan pihak Puskesmas Tayu I mengadakan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) yang dihadiri dari pihak Puskesmas, kecamatan, Ketua karang taruna kecamatan, anggota FKD (Forum Kesehatan Desa), bidan desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua RT dan kader.

Bapak Eko Wahyudi dari puskesmas Tayu I meminta maaf karena ketua puskesmas Tayu I bapak Adi Wijayanto tidak dapat hadir karena ada kepentingan. Beliau  berpesan walaupun covid-19 sudah level 2 tapi harus tetap hati-hati tetap menjaga protokol kesehatan, terlebih-lebih saat musim hujan biasanya banyak penyakit terutama demam berdarah.

Bapak ketua komite kesehatan bapak Edi Sumarno memberikan sambutan tentang masalah bantuan yang ada di desa. Pemerintah sudah sangat memperhatikan warganya, jadi kita sebagai warga yang baik harus ikut mensukseskan program dari pemerintah terutama soal vaksin agar pandemi covid -19 segera berakhir.

Ibu Henny Nofalina menerangkan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) antara lain :
  1. Masalah jamban sehat, di desa Tunggulsari masih ada jamban yang belum sehat, makanya kita berusaha untuk mencari solusi bagaimana caranya agar desa Tunggulsari menjadi desa yang mempunyai jamban sehat.
  2. Masalah Merokok, perokok ada 2 jenis yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang merokok langsung sedangkan perokok pasif adalah orang yang ada disekitar orang yang merokok. Perokok pasif lebih berbahaya dari pada perokok aktif, karena perokok aktif menghisap rokok yang ada filternya sedangkan perokok pasif menghisap langsung asap rokok tanpa filter. Salah satu solusi untuk menanggulangi masalah merokok adalah dengan cara mensosialisasikan di setiap RT dan menghimbau agar tuan rumah yang ditempati tidak menyediakan rokok.
  3. Masalah covid -19, walaupun desa Tunggulsari saat ini tidak ada yang terkena covid namun kita jangan terlena karena covid masih ada, kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
  4. Masalah Asi Eklusif, di desa Tunggulsari masih ada bayi yang belum mendapatkan asi eklusif, faktor ini disebabkan karena ibunya bekerja dan ada juga yang dikarenakan asi yang tidak keluar. Solusinya adalah dengan menemuhi kader desa atau bidan desa.